Belajar
Filologi
LITERASI PEGON DAN JAWI
Di dalam komunikasi perbedaan antara satu bahasa dengan bahasa lain tentunya selalu ada, meskipun terdapat persamaan antara beberapa bahasa dalam
hal-hal tertentu. Antara bahasa Arab dan bahasa Jawa terdapat kesamaan dan
kemiripan sebagian besar fonem, dan tentunya terdapat sebagian lain yang
berbeda. Demikian pula, antara bahasa Melayu dan bahasa Arab. Namun karena keakraban kaum muslimin di Nusantara dengan
bahasa Arab membuat mereka menggunakan literasi Arab dalam menulis sehari-hari, dengan memodifikasi huruf-huruf
tertentu untuk fonem-fonem yang tidak terdapat dalam bahasa Arab, misalnya p, ny, ng, dan lain-lain. Kondisi tersebut
menyebabkan lahirnya litersi Pegon dan Jawi. [Baca juga: LANGKAH – LANGKAH FILOLOG]
Adapun Literasi Pegon menggunakan
aksara Arab dengan modifikasi beberapa huruf
tertentu untuk penyesuaian dengan fonem bahasa Jawa, karena pengguna
literasi Pegon pada umumnya adalah komunitas pesantren di Jawa.
Sedangkan Literasi Jawi atau disebut pula Arab Melayu tidak jauh berbeda dengan
literasi Pegon. Di antara perbedaannya adalah :
a. Konsonan /ny/ pada suku kata akhir ditulis dengan huruf ث pada literasi Jawi, sedangkan pada
literasi Pegon ditulis dengan huruf ya’
ditambah satu titik lagi menjadi tiga titik di bawah.
b. Bunyi hamzah di akhir kata pada
literasi Pegon ditulis dengan huruf hamzah, sedangkan pada literasi Jawi
ditulis dengn huruf qaf. [Baca juga: METODE PENELITIAN DANPENYUNTINGAN TEKS]
c. Pengabaian penggunaan huruf alif, wawu,
dan ya’ sebagai saksi/vocal pada literasi Pegon
seringkali terbatas pada kata-kata yang masih kental sebagai istilah Arab,
sedangkan pada literasi Jawi pengabaian tersebut tidak hanya terbatas pada
istilah-istilah itu.
Baca juga: Belajar Bahasa Arab Pemula
Komentar
Posting Komentar